A national Garment Company (NGC)– Case Study

A national garment company (NGC) is an export-oriented company based in Jakarta, capital city of Indonesia. Its head office and other supporting offices are located in north Jakarta but its factory is located in Jakarta’s border zone, 8KM from the head office. The server is located in the head office and several clients are located in the factory. The farthest distance of its branch office is 12KM from the head office. The warehouse and 2 other supporting offices are independent from its head. There are several PC with LAN in the supporting offices and the warehouse.The Factory and the head office are connected via leased line 64kbps while data from supporting offices and warehouse is delivered to the head office every morning 08:00am. Internet connection is available only in the head office and it is not shared to other offices.
The factory is run 10hours a day 6days a week.Lately, they feel the bandwidth is not enough to cover the business process. Sometimes the connection is interrupted, particularly in the peak hours. Besides, the top level management expect to have a real time information across all offices. After series of discussion and brainstorming, the need of Real time manufacturing data, surveillance and voice communication are captured by IT manager and staffs.
Now it is time to play. The IT team is a very talented, creative and knowledgable team work. They are starting with mapping the existing system, translating the owner’s dream, discussing the technical, commercial and financial issues, making good strategy, designing architecture and determining reliable infrastructure.
You are in the team now. What will you do to create the reliable infrastructure?

—————————————————————————————

Ringkasan Kasus :
Sebuah National Garment Company (NGC) adalah perusahaan yang berorientasi ekspor yang berbasis di Jakarta, ibu kota Indonesia. Kantor pusat dan kantor-kantor pendukung lainnya berlokasi di Jakarta utara tapi gudangnya berlokasi di zona perbatasan Jakarta, 8km dari kantor pusat.
Server terletak di kantor pusat dan beberapa klien berada di gudang. Jarak terjauh kantor cabang adalah 12km dari kantor pusat. Gudang dan kantor pusat terhubung melalui leased line 64kbps, sedangkan data dari pendukung kantor dan gudang dikirim ke kantor pusat setiap 08:00 pagi.
Koneksi internet hanya tersedia di kantor pusat dan tidak dibagi ke kantor lainnya.
Mereka merasa bandwidth tidak cukup untuk menutup proses bisnis. Kadang – kadang sambungan terputus, terutama di jam sibuk. Selain itu, manajemen tingkat atas mengharapkan untuk memiliki informasi real time di seluruh kantor.

Perubahan yang diinginkan:
1. Peningkatan kecepatan koneksi internet dan stabil
2. Informasi yang real time di seluruh kantor

Solusi:
1. Meningkatkan bandwith koneksi internet
2. Menggunakan centralized infrastruktur TI
3. Menghubungkan komputer – komputer di masing – masing kantor dengan jaringan LAN
4. Menggunakan aplikasi web

Pembahasan:
Dengan meningkatkan bandwith koneksi internet menjadi 3 Mbps agar meminimalisir sambungan tidak terputus pada saat jam sibuk karena diakses oleh banyak orang. Dan menggunakan Infrastruktur TI centralized, di setiap kantor dan gudang terhubung dengan jaringan internet yang tersambung dengan server yang penyimpanan data perusahaan. Server dapat diletakkan di kantor pusat agar memudahkan untuk memonitor jika terjadi kerusakan.
Komputer -komputer di tiap kantor juga di hubungkan dengan jaringan LAN untuk mempermudah mengakses informasi di kantor tersebut. Aplikasi website ini dapat diakses oleh masing – masing kantor dan gudang sesuai dengan bagiannya. Seperti bagian finance, mereka hanya dapat mengakses modul – modul bagian finance. Pemilihan aplikasi website dapat menggunakan aplikasi seperti SAP, ERP dll.
Dengan sistem yang berbasis website seperti ini, tiap bagian di kantor bisa mendapatkan informasi secara real time, sehingga tidak perlu lagi untuk menunggu data dikirim dari kantor cabang dan gudang ke kantor pusat pada pukul 08:00 pagi. Perlu diadakan training untuk penggunaan sistem yang baru ini agar para karyawan dapat mengaksesnya dengan benar dan efektif.

Gambarannya seperti berikut :

Untitled-2

Strategi agar aplikasi website dapat terimplementasi dalam perusahaan adalah :
1. Membuat website yang berdasarkan visi dan misi dari perusahaan
2. Melakukan training terhadap karyawan untuk bagian website yang meliputi :
– Bagian Web developer yang bertugas pada pengembangan web, pemeliharaan web, dan perancangan web
– Bagian Web content admin yang bertanggung jawab terhadap isi dari situs, contoh: data produk
– Bagian Network administrator bertanggung jawab terhadap keamanan jaringan
3. Dengan adanya aplikasi web maka budaya kerja harus disesuaikan dengan strategi bisnisnya yang baru, agar aplikasi web yang ditawarkan dapat berjalan dengan baik.
4. Sistem keamanan yang ketat untuk mencegah terjadinya bentuk – bentuk kecurangan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *