Computer Security

Sistem keamanan pada komputer bisa tingkatkan dengan menggunakan software – software pendukung seperti anti-virus, firewall, spyware blocker, adware blocker, dan software lain yang sejenis.

Anti-virus biasanya menggunakan 2 teknik berikut untuk melakukan hal diatas, yaitu :

  1. Meng-scan file untuk mengecek apakah ada virus dalam file tersebut yang cocok dalam kamus virus yang dipunyai oleh anti-virus tersebut.
  2. Mengidentifikasi kebiasaan dari program komputer dimana ada kemungkinan telah terinfeksi. Seperti analisis terhadap data, port monitoring, dan metode lainnya.

Contoh anti-virus yang paling sering digunakan dan diketahui sebagai anti-virus yang powerful adalah : Kaspersky Anti Virus, Norton Anti Virus, McAfee Anti Virus, Panda Platinum Anti Virus, dan masih banyak vendor – vendor anti-virus lainnya walau tidak di-rekomendasi oleh Microsoft. Jika untuk menggunakan anti-virus yang disebut diatas harus membeli yang asli (jika tidak ingin menggunakan program bajakan), ada pula vendor – vendor anti-virus yang gratis (free version) seperti yang paling sering digunakan adalah AVG Anti Virus dan Avast! Anti Virus.

Sebagian besar antivirus bekerja dengan beberapa metode seperti di bawah ini:
(1) Pendeteksian dengan menggunakan basis data virus signature (virus signature database): Cara kerja antivirus ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan oleh antivirus tradisional, yang mencari tanda-tanda dari keberadaan dari virus dengan menggunakan sebagian kecil dari kode virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, dan telah dikatalogisasi sesuai dengan jenisnya, ukurannya, daya hancurnya dan beberapa kategori lainnya. Cara ini terbilang cepat dan dapat diandalkan untuk mendeteksi virus-virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, tapi tidak dapat mendeteksi virus yang baru hingga basis data virus signature yang baru diinstalasikan ke dalam sistem. Basis data virus signature ini dapat diperoleh dari vendor antivirus dan umumnya dapat diperoleh secara gratis melalui download atau melalui berlangganan (subscription).

(2) Pendeteksian dengan melihat cara bagaimana virus bekerja: Cara kerja antivirus seperti ini merupakan pendekatan yang baru yang dipinjam dari teknologi yang diterapkan dalam Intrusion Detection System (IDS). Cara ini sering disebut juga sebagai Behavior-blocking detection. Cara ini menggunakan policy (kebijakan) yang harus diterapkan untuk mendeteksi keberadaan sebuah virus. Jika ada kelakuan perangkat lunak yang “tidak wajar” menurut policy yang diterapkan, seperti halnya perangkat lunak yang mencoba untuk mengakses address book untuk mengirimkan e-mail secara massal terhadap daftar e-mail yang berada di dalam address book tersebut (cara ini sering digunakan oleh virus untuk menularkan virus melalui e-mail), maka antivirus akan menghentikan proses yang dilakukan oleh perangkat lunak tersebut. Antivirus juga dapat mengisolasi kode-kode yang dicurigai sebagai virus hingga administrator menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Keuntungan dari cara ini adalah antivirus dapat mendeteksi adanya virus-virus baru yang belum dikenali oleh basis data virus signature. Kekurangannya, jelas karena antivirus memantau cara kerja perangkat lunak secara keseluruhan (bukan memantau berkas), maka seringnya antivirus membuat alarm palsu atau “False Alarm” (jika konfigurasi antivirus terlalu “keras”), atau bahkan mengizinkan virus untuk berkembangbiak di dalam sistem (jika konfigurasi antivirus terlalu “lunak”), terjadi false positive. Beberapa produsen menyebut teknik ini sebagai heuristic scanning.

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak_antivirus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *