Organisasi Fungsional
Yaitu proyek dimasukkan sebagai bagian dari divisi setiap fungsional dalam suatu perusahaan
David L Olson menulis ”Organisasi fungsional bekerja baik pada lingkungan yang stabil”
Kelebihan :
– adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan karyawan/staf
– orang-orang dengan keahlian tertentu ditugaskan pada banyak proyek yang berbeda
– orang-orang dengan keahlian berbeda dikelompokkan dalam satu grup untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi pemecahan masalah teknis
– divisi fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi bila para personel keluar dari proyek
– divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu
Kekurangannya :
– klien tidak menjadi perhatian utama dari aktifitas yang dilakukan oleh orang yang terlibat dalam proyek
– divisi fungsional cendrung berorientasi pada aktifitas yang sesuai dengan fungsinya
– tidak ada individu yang diberi tanggung jawab penuh untuk mengurus proyek
– motivasi untuk orang yang ditugaskan ke proyek cendrung lemah
– proyek yang kompleks secara teknis tidak dapat dikerjakan dengan baik tanpa totalitas
Organisasi Proyek Murni
Yaitu proyek yang terpisah dari organisasi induk dimana menjadi organisasi tersendiri dalam staff teknis tersendiri dan terhubung dengan organisasi induk hanya berupa laporan kemajuan atau kegagalan secara periodik mengenai proyek.
Beberapa tipe organisasi proyek Murni:
– Proyek Pusat (Project Center)
Proyek yang langsung berhubungan dengan Organisasi induk, mengambil sumber daya dan personil yang dibutuhkan.
– Proyek Tunggal (Stand Alone Project)
Organisasi yang baru diciptakan untuk pembuatan suatu proyek, diambil dari beberapa divisi.
– Proyek Perbagian (Partial Proyek)
Proyek yang dibuat untuk mengembangkan produk dari hasil proyek sebelumnya, manajer proyek bertanggung jawab atas pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh divisi fungsional lainnya.
Kelebihan :
– manajer proyek mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek
– semua anggota tim proyek bertanggung jawab kepada manajer proyek
– rantai komunikasi menjadi pendek, yaitu manajer proyek dengan eksekutif secara langsung
– proyek yang sejenis yang berturut-turut bisa dilakukan oleh tim yang sama
– pembuatan keputusan cepat karena kewenangan terpusat
– adanya kesatuan komando karena bertanggung jawab kepada satu atasan
– bentuk organisasi cukup simpel sehingga mudah dilaksanakan
– adanya dukungan menyeluruh terhadap proyek
Kekurangannya :
– bisa terjadi duplikasi usaha dan fasilitas jika terjadi banyak proyek
– struktur ini sendiri menambah biaya yang cukup mahal untuk organisasi induk
– ketidakkonsistenan prosedur sering terjadi
– proyek yang sudah selesai menimbulkan masalah bagi tim proyeknya
– penumpukan sumberdaya yang berlebihan untuk mendapatkan dukungan teknis dan teknologi sewaktu-waktu dibutuhkan, tetapi biasa dipegang pada saat tidak dibutuhkan
Organisasi Matriks
Yaitu penggabungan kelebihan-kelebihan yang dipunyai organisasi fungsional dan proyek murni dengan menhindarkan kekurangan-kekurangan yang ada. Digunakan untuk menggambarkan organisasi yang membutuhkan penggunaan minimal pada tim proyek maupun kelompok produk, bisa membentuk pola organisasi.
Kelebihan :
– proyek mendapatkan perhatian secukupnya
– lebih mudah untuk mendapatkan orang potensial dari setiap fungsinya
– tidak ada masalah tentang nasib bagi tim proyeknya jika suatu proyek sudah selesai
– tanggapan keinginan klien bisa cepat diberikan
– konsistensi terhadap kebijaksanaan atau prosedur dari perusahaan induk terjaga.
– Distribusi sumberdaya lebih seimbang
– mampu untuk mencapai tingkat organisasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan ”ganda” lingkungan
– dapat memanfaatkan kawyawan secara fleksibel
– sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang tidak stabil
– sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang
Kekurangannya :
– manajemen matrik melanggar prinsip kesatuan komando
– dalam organisasi matrik terdapat kekuatan yang seimbang antara manajer fungsional dan manajer proyek sehingga bila terdapat keraguan siapa yang mesti kena beban, pekerjaan proyek bisa jadi terbengkalai
– perpindahan sumberdaya membuat persaingan antar manajer proyek
– menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
– Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan
– hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.
Permalink
makasih artikelnya